Viva Life

Monday, 23 March 2015

RESUME 3
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL


     Piksel adalah sebuah titik yang merupakan elemen paling terkecil pada citra satelit. Angka numeric (1 byte) dari piksel disebut dengan Digital Number (DN). Digital number biasanya ditampilkan dalam bentuk warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (greyscale), tergantung level energy yang terdeteksi (dimana nilai maksimalnya yaitu 255 untuk warna putih dan nilai minimalnya yaitu 0 (nol) untuk warnal hitam). Berdasarkan resolusi yang digunakan, citra hasil penginderaan jarak jauh dibedakan atas :
Resolusi spasial :
      Merupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang bisa dibedakan dengan bentuk permukaan disekitarnya, atau sesuatu yang ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu objek di bumi selain mendeteksi keberadaannya.
  1. Citra SPOT (resolusi spasialnya 10 m dan 20 m meter)
  2. Landsat  TM (resolusinya 30 m), Landsat MSS (resolusinya 79 m)
  3. IKONOS (resolusinya 1,5 m), Quickbird (resolusinya 0,61 m)
  4. OrbView (resolusinya 1 m (pankromatik) dan 4 m (multispectral))
  5.  Formosat 2 (resolusinya 2 m (pankromatik) dan 8 m (multispectral))
  6. Citra ALOS (resolusinya 2,5 m (Pankromatik), 10 m (AVNIR-2), 10 m dan 100 m (PALSAR)),
  7. ASTER (resolusinya 15 m (VNIR), 30 m (SWIR), dan 90 m (TIR))
  8. Resolusi spektral :

Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitife terhadap sensor.



Resolusi radiometrik :
Merupakan ukuran sensitifitas sensor untuk membedakan aliran radiasi yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh permukaan bumi. Resolusi radiometric merupakan range representasi / kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk format raster. Range tersebut yaitu 2 bit (0 -1), 3 bit (0 – 3), 4 bit (0 – 15), 5 bit (0 – 31), 6 bit (0 – 63), 7 bit (0 – 127), 8 bit (0 – 255), 10 bit (0 – 1.023), dan 16 bit (0 – 65.535).
Resolusi spektral :
Merupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitif terhadap sensor (setiap satelit memiliki bands nya masing-masing dengan panjang gelombang sesuai bands tersebut dan setiap bands atau panjang gelombang terkadang berbeda resolusinya sehingga dalam mengidentifikasi objek juga ditentukan berdasarkan panjang gelombang sesusai dengan bands di setiap satelit).
 Resolusi Temporal :
Merupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama (revisit). Atau lamanya waktu suatu satelit dalam melakukan pemotretan terhadap objek dibumi.

Satelit Landsat MSS dan TM : resolusi temporalnya 18 hari untuk generasi 1, dan 16 hari untuk generasi 2.
  1. Satelit SPOT : resolusi temporalnya 26 hari.
  2. Satelit GMS : resolusi temporalnya 2 x sehari.
  3. Satelit IKONOS : resolusi temporalnya 3 hari.
  4.  Satelit Quickbird : resolusi temporalnya 3 – 7 hari.
  5.  Satelit Formosat 2 : resolusi temporalnya 1 hari.
  6. Satelit ORBVIEW : resolusi temporalnya 3 hari.

Keunggulan Inderaja Satelit :
  1. Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen.
  2. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
  3. Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya.
  4. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.
  5.  Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
  6.  Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.

Kelemahan Inderaja Satelit :
  1. Hanya mengenal obyek di muka bumi (umum).
  2. Media antara satelit dan permukaan bumi merupakan kendala, khususnya untuk sensor optik yang menggunakan panjang gelombang.
  3. Hanya memberikan innformasi yang tepat sesuai dengan kemampuan sensor pada satelit tersebut.
  4. Ketergantungan pada pihak asing karena Indonesia tidak memiliki satelitt.
  5. Untuk mendapatkan ketelitian yang tinggi harus dibarengi oleh survey lapangan sebagai control (GCP).
  6. Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus.
  7. Peralatan yang digunakan mahal.
  8. Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.
  9. Tingkat radiasinya tinggi.

Catatan kecil :
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian Indonesia yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya. 4 bidang utama LAPAN yakni penginderaan jauh, teknologi dirgantara, sains antariksa, dankebijakan dirgantara.
GPS Geodetik : GPS yang mempunyai kemampuan untuk menangkap signal L1, L2, atau GNSS. GPS ini merekam Raw data, yang secara umum mempunyai Format RINEX. GPS lebih teliti dibandingkan dengan GPS navigasi karena ketelitiannya sampai millimeter. GPS geodetik biasanya digunakan dalam penentuan batas wilayah studi, penentuan titik control (BPN, Bakosurtanal, Tambang), pemetaan topografi, stake out (mencari koordinat dilapangan) dll.



Sumber :
http://petacitrasatelit.blogspot.com/2013/06/resolusi-spektral.html
https://tnrawku.wordpress.com/2012/03/25/menilai-keunggulan-resolusi-citra/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh#Keunggulan.2C_Keterbatasan_dan_Kelemahan_Penginderaan_Jauh
http://penginderaanjarakjauh1.blogspot.com/2013/02/keunggulanketerbatasan-dan-kelemahan.html

No comments:

Post a Comment