Viva Life

Sunday, 9 August 2015

SISTEM INFORMASI PERENCAAAN 

NETWORK ANALISIS

Proses analisis dengan ArcGIS adalah proses menggabungkan informasi dari beberapa layer data yang berbeda dengan menggunakan operasi spatial tertentu dimana kita memulai dari ide yang kita kembangkan dan diaplikasikan dalam berbagai hal.

Proses analisis untuk menjawab pertanyaan yang terkait dengan ruang disebut juga analisis spatial. Analisis spatial ini dilakukan dengan menggunakan analisis data vector, analisis data citra satelit dan analisis data tabular yang ada.

Dalam melakukan analisis dilakukan beberapa langkah:

Menentukan permasalahan/pertanyaan kunci
Mengumpulkan dan Menyiapkan data
Menentukan metode dan alat analisis
Melakukan proses analisis
Memeriksan dan memperbaiki hasil-hasil analisis tersebut.


Analisis dilakukan dengan tahapan tersebut dengan diawal oleh menentukan permasalahan atau pertanyaan kunci sebagai leading dalam melakukan analisis. Dalam kaitan tata ruang misalnya; Bagaimana zonasi yang tepat untuk menentukan kawasan lindung dan kawasan budidaya? Ini merupakan pertanyaan kunci yang kemudian bisa dijabarkan lagi menjadi pertanyaan-pertanyaan yang lebih detail;

–          Bagaimana status zonasi berdasarkan tata ruang sebelumnya?
–          Bagaimana tutupan lahan yang ada?
–          Bagaimana penggunaan lahan yang ada?
–          Bagaimana sebaran wilayah penting untuk konservasi?
–          Bagaimana sebaran wilayah penting pengembangan ekonomi?
–          Bagaimana sebaran penduduk?
–          Bagaimana sebaran fasilitas-fasilitas bagi masyarakat?

 Pertanyaan-pertanyaan tersebut yang kemudian memandu proses-proses selanjutnya dalam analisis dengan GIS.

Dalam proses selanjutnya dilakukan pengumpulan dan pengecekan data, dimana data-data yang dibutuhkan dalam analisis GIS dikumpulkan dan kemudian dilakukan pengecekan dalam beberapa aspek seperti format data, skala, sumber, tinkat kedetailan (skala), dll. Sesudah proses ini dilakukan proses penyiapan data berupa penyamaan format, system koordinat, dan kemudian melengkapi data-data yang diperlukan dari berbagai sumber data atau membangun data yang ada sendiri.

Penentuan metode analisis dilakukan sesidah semua data yang dibutuhkan untuk analisis sudah tersedia. Analisis yang dilakukan terdiri atas berbagai jenis analisis, dengan menggunakan metode analisis   yang sesuai dalam menjawab semua pertanyaan tersebut.

Selanjutnya adalah proses analisis, proses ini dilakukan dengan menggunakan data dan metode yang telah diisi. Proses analisis dapat dilakukan menggunakan metode yang telah ditetapkan dalam menjawab pertanyaan. Proses analisis bisa sederhana atau kompleks, misalnya pertanyaan tutupan lahan yang ada? Dijawab dengan mengunakan analisis citra satelit kemudian dioleh dengan software remote sensing dan menghasilkan tutupan lahan yang ada. Berbeda dengan pertanyaan bagaimana penggunaan lahan? Ini membutuhkan analisis yang kompleks karena penggunaan lahan membutuhkan proses verifikasi di lapangan dengan menggunakan survey dan pengolahan data yang kompleks.

Hasil analisis harus kemudian diperiksa kembali misalnya hasil akhir zonasi yang dikeluakan kemudian di cross check kembali secara baik. Hasil analisis yang menggabungkan banyak data, ada kemungkinan kesalahan seperti kesalahan koordinat atau kesalahan menentukan parameter. Pengecekan dilakukan dengan merunut baik data serta metode yang digunakan.

Analisis dengan ArcGIS

Analisis yang akan dibahas dalam modul ini adalah analisis dengan menggunakan ArcGIS. Analisis yang dilakukan terbatas pada analysis tools dalam arctoolbox, yang terdiri atas:

Extract
Overlay
Proximity
Statistic
Dalam ArcGIS fungsi ini analisis ini terbagi lagi dalam banyak fungsi misalnya untuk extract kemudian dibagi lagi atas clip, select, split dan table select. Demikian juga degan overlay, proximitt dan statistics terdiri atas beberapa pilihan analisis.

Klik Arc Toolbox

Klik Analysis Tools

Akan muncul pilihan Extract, Overlay, Proximity, Statistic yang kemudian bisa di klik lagi untuk memunculkan fungsi-fungsi  clip, erase, buffer atau frequency dari masing-masing pengelompokan analisis tersebut.

Dalam ArcGIS kemudian tersedia analisis secara khusus dengan extension-extension seperti spatial analyst, 3D analyst image analyst, network analyst, dll. Extension ini dibuat untuk mempercepat proses pekerjaan dan dapat secara khusus digunakan untuk analisis pada bidang tertentu.

 Langkah-langkah Melakukan Analisis

Clip adalah proses mengextrak/suatu feature dengan feature yang dijadikan batasan wilayah clip.

Klik Arc Toolbox

Klik Extract

Klik Clip

Input features = diisikan dengan layer yang akan di clip/dipotong

Clip features = diisikan dengan layer yang akan menjadi pemotong (dalam bentuk polygon)

Output feature class = diisikan nama layer dan folder hasil clip.

XY tolerance (optional) = diiskan nilai toleransi yang satuannya diisikan pada pilihan drop menu yang dimulai dengan unknown. Karena optional bagian ini bisa dilewatkan dan tidak harus diisi.

 Select

Merupakan proses pemilihan suatu feature dengan mengunakan SQL berupa expression yang ditentukan.



Input features=diisikan dengan layer yang akan dipilih.

Output Feature Class= diisikan nama file dan folder dimana hasil akan disimpan

Expresion (optional) diiskan dengan  SQL dari informasi yang dipilih dalam data tabular.

Isikan input feature =Papua_district_bnd_poly

Isikan Output Feature Class= ini akan otomatis diisi dengan belakang file diberi akhiran select. Nama file bisa diubah tetapi sebaiknya lokasi penyimpanan dibiarkan sama dengan file asal.

Diiskan Expresion (optional) = “KAB_KOTA=Sarmi” caranya dengan mengklik query builder.

Klik OK untuk melakukan proses

Split

Adalah proses memisahkan satu layers menjadi beberapa layer dengan menggunakan satu polygon yang terpecah-pecah.

Misalnya memisahkan satu layers kontur yang besar menjadi beberapa sheet atau grid seperti gambar berikut.

Input features=diisikan dengan layer yang akan dipisah-pisahkan/split.

Split features=diisikan dengan layer yang akan menjadi pemisah.

Split field= diiskan dengan nama field yang akan menjadi dasar.

Target workspace = diisikan dengan folder dimana hasil split akan disimpan.

XY Tolerance = diisikan dengan angka toleransi jarak yang digunakan dalam analsisi


Tabel Select

Merupakan proses pemilihan table dalam sebuah layer dengan menggunakan expresi dalam SQL.

 Input table = diisikan dengan table/layer yang data tabelnya akan dipilih.

Output table=diiskan dengan nama table dan lokasi akan disimpan.

Expression (optional) = diisikan dengan expresi SQL yang ditetapkan sesuai dengan tujuan.

 Overlay

Erase

Adalah proses menghapus sebagian dari layer dengan menggunakan layer lain sebagai pembatas wilayah yang dihapus.

Proses analisis ini misalnya dilakukan untuk mengurangi luas kawasan hutan dengan menghapus bagian danau.

Input features = diiskan dengan layer akan akan dihapus sebagian isinya.

Erase feature = disikan dengan layer yang menjadi batas polygon wilayah terhapus.

Output feature dengan nama file dan lokasi file akan disimpan.

XY tolerance = diiskan dengan batas tolerasi kesalahan dari proses. Biasanya diikan satuan jarak tertentu seperi meter, km, miles, dll.

 Identity

Adalah proses penggabungan satu layer utama dengan layer lain dengan melalukan overlay dan akan menghasilkan layer utama dengan tambahan input dari layer yang kana digabungkan.

Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan.

Identify features = diisikan layer yang akan digabungkan.

Output feature = diisikan dengan nama dan lokasi folder dimana hasil akan disimpan.

Join attributes= adalah pilihan mengenai atribut / isi dari table yang akan digabungkan.

XY tolerance= diisikan dengan jarak toleransi yang digunakan dalam analisis. Ini bisa diiisikan dengan hitungan meter atau kilometer atau satuan jarak yang lain.


Intersect

 Input features= diisikan dengan beberapa layers yang akan diintersect

Output feature class= diisikan dengan nama dan lokasi hasil penggabungan akan disimpan.

Join attribute (optional)= diiisi dengan pilihan semua atribut yang akan disatukan.

XY tolerance(optional)= diisi dengan tolerasi jarak untuk analisis.

Output type (optional)= diiskan dengan jenis output… isikan dengan input supaya hasilnya sama dengan file input.



Spatial Join

Adalah proses menggabungkan data tabular dengan fungsi join. Proses ini menggabungkan data tabular target feature/layer yang akan ditambahkan datanya dengan Join feature yang merupakan feature/table yang akan menjadi tambahan.  Proses ini akan menghasilkan data tabular baru yang merupakan hasil gabungan 2 tabel tersebut dengan menggunakan pilihan proses penggabungan (misalnya join_one_to_one).

Target feature =adalah feature yang akan digabungkan

Join feature = feature yang akan digabungkan

Output feature = hasil dari penggabungan, diisikan dengan

Join Operation (optional) = pilihan join, bisa one to many atau one to one

Fiel map of join features =Field yang akan digabungkan.

Match option (optional) =pilihan penggabungan, standar untuk penggabungan dalah intersect


Distance Field Name (optional) =

Setelah diisikan klik OK

Union

Merupakan proses analisis untuk menggabungkan dua feature dan keseluruhan layer dan data tabularnya akan disatukan.

Input feature = diisikan dengan layer yang akan digabungkan

Output feature = diisikan dengan feature kedua yang akan digabungkan

Join attribute (optional) = diisikan dengan attribute apa yang akan disatukan, dengan pilihan all atau FID (attribute dasar).

XY tolerance (optional) diiskan dengan jarak yang digunakan sebagai toleransi analisis.

Gaps Allowed (optional) = defaultnya dicontreng saja.

PROXIMITY

Buffer

Buffer adalah proses analisis yang digunakan untuk membuat feature tambahan di sekeliling feature asli dengan menentukan jarak tertentu.

Buffer dapat digunakan untuk feature titik, garis maupun polygon.


Sunber:
http://musnanda.com/2013/10/29/analisis-dengan-arcgis/

No comments:

Post a Comment