SISTEM INFORMASI PERENCANAAN
PERMODELAN DASAR DATA GEOSPASIAL DAN GEOPROSESSING
Di dalam memodelkan data geospasial terdapat 2 jenis informasi yaitu :
Spasial merupakan data yang memiliki koordinatnya dan memiliki single identity number (ID) Non-spasial merupakan data tambahan yang mendukung informasi/data spasial (atribut tambahan)
Berbicara mengenai memodelkan data geospasial akan terbagi menjadi 2 jenis peta yaitu peta konvensional dan peta digital. Berikut ini merupakan perbandingan antara peta tersebut :
Peta konvensional : bersifat lebih statis, proses updatingnya mahal, rigid, diskrit (lembar per lembar), analisis dan modelling secara langsung tidak mungkin, menurunkan (generate) data perlu interpretasi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEDpwkcma8P5yAIbQH5K-GFBJeXjGdOxk3xBj5L_6PDK6tA-oxI-k2TZIuswwVCFy78WwtaCgQm0Gv0bTVA-oBcy03leFouKY3VZUYb7pSa9khlVbRyFV_0OD1bluEUyu7qe15M6o6KlOy/s320/Konv.jpg)
Peta digital : bersifat statis dan dinamis, proses updatingnya murah, fleksibel, kontinu dan seperlunya saja, anlisis dan modelling secara langsung sangat mungkin, dan menurunkan (generate) data tidak perlu interpretasi.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTvDulNqy5M3PViV5428g9EbENuUDrOUV14oM6kZLT7Mxz8ZKSmwYRqL6f9A1fu3IVHA0LC9Nh628g9GGait-PGsGdqAY8TdWh9P5fKgx2xcmCdUtMpcxSkss1wEBHGdjeisJ7KVe1fo55/s320/Dig.jpg)
Di dalam operasi spatial GIS, pemodelan dasar data geospasial, dan Geoprocessing, terdapat 3 data dengan model matematis yang berbeda yaitu sebagai berikut :
- Point (X,Y)
- Polyline (X1,Y1 ; X2,Y2 ; X3.Y3 dst)
- Polygon : titik awal dan titik akhir sama dan menyambung
Geoprocessing adalah sekumpulan fungsi yang melakukan operasi dengan didasarkan dari lokasi geografis leyer - layer input. Terdapat 6 fungsi dari Geoprossing. Sebagai berikut :
- fungsi dissolve yaitu akan mengabungkan objek - objek dalam sebuah layer yang mempunyai nilai / isi field tertentu yang sama.
![]() |
Dissolve |
- fungsi merge yaitu menggabungkan beberapa peta menjadi satu peta dengan mengambil bentuk susunan tabel dari salah satu peta yang digabungkan.
![]() |
Merge |
- fungsi clip yaitu untuk memotong peta dengan bentuk potongan berdasarkan bentuk objek dari peta yang lain.
![]() |
Clip |
- fungsi intersect yaitu untuk memotong input tema pada peta dan secara otomatis meng-overlay kan antara tema - tema yang akan dipotong dengan tema pemotongnya, dengan output tema memiliki atribut data dari kedua tema tersebut.
![]() |
Intersect |
- fungsi union yaitu untuk meng-overlaykan dua tema dari dua atribut yang berbeda, tema dari fungsi ini haruslah merupakan polygon.
![]() |
Union |
- fungsi buffer yaitu salah satu analisis spatial yang sering digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan berdasarkan jarak tertentu. Contohnya membuat sempada sungai.
![]() |
Buffer |
Sumber :
https://dennycharter.wordpress.com/2008/05/05/data-vektor/
https://andimanwno.wordpress.com/2010/06/22/peta/
https://petacitra1.wordpress.com/2010/08/06/quick-view-peta-digital-skala-11-000-2-500/
Jurnal tentang Geoprocessing
catatan perkuliahan
No comments:
Post a Comment